Home » » harapan malaikat kecil

harapan malaikat kecil

Written By batari on Selasa, 11 Agustus 2020 | Agustus 11, 2020

     

   Musim demi musim dilalui tanpa ada rasa bahagia semuanya suram diiiringi pertumpahan darah dimana dimana .Bangunan tempat kami biasa  berteduh kini luluh lantah tak bersisa,masa kecil kami yang dulu bahagia bermain dengan teman teman sepermainan,acara keluarga kini semuanya direnggut secara tiba tiba oleh para badebah yang membuat hidup kami tak bermakna lagi.Orang tua?mereka sudah tenang di alam sana ,syahid di medan perang mempertahankan agamanya yang menjadi harga diri hingga akhir hayatnya yang tersisa hanya secercah harapan bagi malaikat kecil  yakni perang saudara ini segera usai.

  Malam datang dengan dinginnya menusuk hingga ke tulang tulang,aku kembali ke pengungsian tempat semua orang berkumpul dan menunggu santapan makanan yang disumbangkan  para donatur agar kami tidak kelaparan.aku pun mengantri seketika antrian itu  memanjang dan membludak didominasi anak anak yang masih kecil.setelah mengantri aku mencari tempat yang sunyi dan memakan semangkuk bubur,datang seorang yang lebih muda dariku umurnya sekitar 5 tahun ia melirik lirikku awalnya aku hanya menghiraukannya tetapi lama kelamaan ia seperti ingin bubur. jadi aku memberi bubur yang elah kumakan beberapa suap.Ia pun mengambilnya lalu pergi,aku penasaran kemana ia pergi lalu mengikutinya dan seketika air mataku jatuh  melihat pemandangan yang sangat miris itu ,anak itu memberikan bubur itu pada adiknya yang masih sangat kecil.akupun menghampirinya dan menanyakan namanya,namanya humairah ,orang tuanya telah syahid di medan perang, aku kagum denganna gadis cilik nan pemberani,berani membela negara dan agamnya hingga ia tak takut mati katanya "aku mempunyai mimpi,supaya perang ini cepat selesai dan aku bisabermain dengan yang lainnya.

     Perang terus bergejolak dimana mana suara dentuman peluru yang ditembakkan dimana mana,Bom dijatuhkan meruntuhkan segalanya,menembak warga sipil yang memaksa dan menentang seakan akan  nyawa sudah tak ada lagi harganya dimata mereka,yang ada dimata mereka hanya keserakahan akan kekuasaan wilayah tanpa memperhatikan dampak yang mereka lakukan,hingga  menjelang tengah malam yang seharusnya kami masih tidur beberapa jam terpaksa bangun karena tempat kami ingin di bom. orang orang berlarian dan beberapa menit kemudian "duarrrrr"bom dijatuhkan di berbagai tempat dan karena ledakan itu memebuat orang orang terluka dan salah satunya humairah,ia terpntal jauh dan kepalanya terbentur  batu hingga darah bercucuran dan tak sadarkan diri.aku meneriaki orang untuk menolongnya tapi semua orang tak mendengarkan hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya ia berkata"jangan lupakan agama,berjuanglah,lailaha illallah".semenjak ia meninggal adiknya aku yang menjaga dan melindunginya.



Share this article :

1 komentar:

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PENTIGRAF XI LAJULO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger