Home » » PERGI

PERGI

Written By Anastasya Putri MR on Minggu, 20 September 2020 | September 20, 2020

 Oleh: Anastasya Putri MR



Pagi itu ku pikir merupakan pagi yang cerah, aku bangun dengan hati yang bahagia, berjalan menuju kamar mandi sambil sesekali mendendangkan lagu favoritku, tak ketinggalan kamar mandi menjadi panggung tunggal bagiku. Tidak terasa satu album telah ku nyanyikan, yah walaupun liriknya selalu saja berpindah dari lagu yang satu ke lagu yang lain tanpa menyelesaikannya, maklum lah penyanyi kamar mandi yah emang gitu. Setelah mandi ku bergegas menuju wardrobe ala-ala artis yang sengaja ku pesan dengan salah seorang ahli dalam bidang ini. Setelah kurang lebih lima kali berganti pakaian, akhirnya ku temukan yang pas. Tak lama setelahnya, tiba-tiba pintu kamarku terketuk. Setelah ku buka, ku temukan wajah adekku yang sembab. Ku raih tangannya lalu ku peluk ia. Aku tak tahu apa yang terjadi tapi aku tahu sedalam apa kesedihannya.

Setelah beberapa menit akhirnya ia mulai bercerita. Ia mengatakan bahwa kesedihannya dikarenakan sahabat karibnya sejak lahir harus meninggalkannya, namanya Shereen. Ia harus pindah mengikuti ayahnya yang selalu berpindah-pindah tempat karena pekerjaannya. Sejenak otak dan jantungku seakan berhenti berpikir dan berdetak dikarenakan hal tersebut. Ku kumpulkan segala kemampuanku untuk dapat bangkit dari tempat dudukku.

Aku bergegas menuju ke rumah sebelah, tepatnya rumah si Shereen yang juga merupakan rumah dari sahabat karibku, Sharoon. Mereka berdua merupakan adek kakak, sama halnya aku dan Ratih. Kami sudah seperti keluarga sendiri, bahkan merasa lebih dekat dari itu. Rencananya hari ini kami akan berjalan-jalan ke pantai, namun kenapa justru seperti ini? Kemana dia? Kenapa tak mengabariku? Ku ketuk pintu rumahnya namun tak ada jawaban. Ku berlari ke sana kemari untuk melihat apakah masih ada orang namun tak ada, kosong. Aku terduduk lemas tatkala adekku menghampiriku dan mengatakan bahwa mereka telah berangkat dua jam lalu. Hatiku pedih, mataku memanas, aku tak tahu harus apa. Dia pergi, tanpa sepatah katapun.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PENTIGRAF XI LAJULO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger