Oleh Anastasya Putri MR
Hari beranjak petang, aku memutuskan
untung berhenti mencarimu. Perjalanan ku hari ini cukup melelahkan. Tapi tak
sedikitpun kutemui tanda-tanda keberadaanmu. Apakah aku harus berhenti saja
sampai sini? Tak mungkin bisa ku lalui hari-hari yang panjang tanpamu, semua
terasa kosong, kosong, dan kosong. Entah mengapa batin ini merasa bahwa kau juga
mencariku. Apakah hanya angan-angan ku saja?
Hari ini aku kembali mencarimu
dengan harapan yang begitu besar untuk berjumpa lagi dengamu setelah 5 bulan
lamanya kau pergi dan entah kemana dan mengapa. Lelah, dahaga, dan berbagai
hal lainnya tak ku hiraukan. Tujuan ku hanya satu yaitu bertemu dengamu.
Aku mencari tanpa memperdulikan diriku sendiri, menemukan mu sudah sangat cukup
bagiku. Berbagai tempat telah ku kunjungi untuk mencarimu dan hingga akhirnya
aku mendapat notifikasi dan entah dari siapa. Dalam pesan itu, memberitahukan
ku dimana sekarang kau berada.
“Apa benar ini tempat kerja Ajil? Orang
yang selama ini aku cari” ujarku, setelah menunjukkan foto kekasihku, Ajil
padanya. “Benar, sebentar saya panggil kan Ajil nya” jawabnya, dan berlari
kecil masuk ke dalam sebuah kafe. Akhirnya setelah begitu lama perjalanan ku
untuk mencarinya tak sia-sia, selangkah lagi akan ku temui kebahagiaan ku
kembali. “Kenapa masih mencariku?” suara itu terdengar tidak asing di
telingaku. Yah, suara itu adalah suara Ajil, orang yang ku cari-cari selama ini
setelah kepergiannya meninggalkan ku tanpa sebab. Tapi kenapa? Kenapa kalimat
itu yang harus aku dengar? Apa salahku?, berbagai pertanyaan dalam batinku. “Kalau
tidak penting, tolong tinggalkan saya. Saya sangat sibuk” ucapnya memotong
lamunan ku. “Oiya satu lagi, aku sudah melupakan persaanku yang dulu, jadi aku
harap kamu juga sama sepertiku” lanjutnya, dan pergi meninggalkan ku. Ternyata ini
jawaban dari semua pencarian ku yang sangat sia-sia. Rasanya ingin ku akhiri
saja hidup ini, begitu pedih jawaban dari kepenatan ku selama
ini.
0 komentar:
Posting Komentar