Home » » Sia-sia

Sia-sia

Written By Anastasya Putri MR on Sabtu, 19 September 2020 | September 19, 2020

 Oleh Anastasya Putri MR


            Hari beranjak petang, aku memutuskan untung berhenti mencarimu. Perjalanan ku hari ini cukup melelahkan. Tapi tak sedikitpun kutemui tanda-tanda keberadaanmu. Apakah aku harus berhenti saja sampai sini? Tak mungkin bisa ku lalui hari-hari yang panjang tanpamu, semua terasa kosong, kosong, dan kosong. Entah mengapa batin ini merasa bahwa kau juga mencariku. Apakah hanya angan-angan ku saja?

            Hari ini aku kembali mencarimu dengan harapan yang begitu besar untuk berjumpa lagi dengamu setelah 5 bulan lamanya kau pergi dan entah kemana dan mengapa. Lelah, dahaga, dan berbagai hal lainnya tak ku hiraukan. Tujuan ku hanya satu yaitu bertemu dengamu. Aku mencari tanpa memperdulikan diriku sendiri, menemukan mu sudah sangat cukup bagiku. Berbagai tempat telah ku kunjungi untuk mencarimu dan hingga akhirnya aku mendapat notifikasi dan entah dari siapa. Dalam pesan itu, memberitahukan ku dimana sekarang kau berada.

            “Apa benar ini tempat kerja Ajil? Orang yang selama ini aku cari” ujarku, setelah menunjukkan foto kekasihku, Ajil padanya. “Benar, sebentar saya panggil kan Ajil nya” jawabnya, dan berlari kecil masuk ke dalam sebuah kafe. Akhirnya setelah begitu lama perjalanan ku untuk mencarinya tak sia-sia, selangkah lagi akan ku temui kebahagiaan ku kembali. “Kenapa masih mencariku?” suara itu terdengar tidak asing di telingaku. Yah, suara itu adalah suara Ajil, orang yang ku cari-cari selama ini setelah kepergiannya meninggalkan ku tanpa sebab. Tapi kenapa? Kenapa kalimat itu yang harus aku dengar? Apa salahku?, berbagai pertanyaan dalam batinku. “Kalau tidak penting, tolong tinggalkan saya. Saya sangat sibuk” ucapnya memotong lamunan ku. “Oiya satu lagi, aku sudah melupakan persaanku yang dulu, jadi aku harap kamu juga sama sepertiku” lanjutnya, dan pergi meninggalkan ku. Ternyata ini jawaban dari semua pencarian ku yang sangat sia-sia. Rasanya ingin ku akhiri saja hidup ini, begitu pedih jawaban dari kepenatan ku selama ini.

             

           

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PENTIGRAF XI LAJULO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger