Oleh Aufiah Farhana.
Hai namaku Lia, Gadis kecil yang suka dengan hal hal yang berbau horor bahkan kamarku seperti gudang yang tak terpakai lagi,, Entahlah! semua film horor sudah pernah kutonton bahkan pengabdi setan sudah berulang kali kutonton, namun aku sering berpikir apakah ada permainan pemanggil hantu nyata seperti Charlie charlie?. Hingga suatu ketika aku pergi ke toko yang menjual barang barang mistis dan aku melihat papan permainan yang bernama permainan Annabelle, katanya jika kita memainkannya dengan 5 orang maka 3 orang akan selamat dan 2 orangnya akan mati secara tragis.
Aku mengajak peti, peto, ria dan riri untuk memainkan permainan papan Annabelle, pada saat jam 12 malam mereka berkumpul di rumahku untuk memulai permainan. Seiring berjalannya waktu, kami seketika mematikan lampu dan memulainya dengan menusuk 1 jari agar mengeluarkan darah, diletakkan di atas papan Annabelle untuk memanggil roh yang ada dan masuk kedalam boneka.
"Ri'ri'riaaa di belakang kamu kok ada boneka Annabelle?" Ujar Peto ketakutan.
"Husstttt,, di sini nggak ada boneka sama sekali apalagi boneka Annabelle" Ucapku.
"Stoopppppp!! Tuh, lihat di atas papan ada boneka" Teriak Peti dan Riri
"Loh, kok ada boneka di sini perasaan nggak ada, apa jangan jangan ada arwah yang datang?"
Kami langsung mendekat ke papan dengan menulis nama kita masing masing dan mengambil boneka Annabelle dan berkata "Annabelle siapa yang akan kau bunuh?" Lalu boneka itu bergerak sendiri dan menunjukkan nama peto, kami pun seketika kaget dan rumah bergetar, gorden terbuka sendiri tanpa hembusan angin , beberapa helai rambut panjang menarik peto ke dalam kamar dan ketika kami melihatnya peto sudah tidak bernyawa dengan bekas tembakan di kepalanya. Setelah melihat kejadian yang dialami Peto, kita tidak ingin melanjutkan permainan , tetapi aku mengingat bahwa kita harus menyelesaikan permainan tersebut, jika tidak maka hidup kita akan diancam oleh boneka Annabelle. Mau tidak mau kita harus kembali melanjutkan dan ternyata yang menyusul Peto adalah Peti adiknya sendiri dengan bekas tikaman di sekujur tubuhnya. Akhirnya yang tersisa hanyalah aku, Ria dan Riri , kami pun memutuskan untuk tidak memainkan papan Annabelle lagi dan membakarnya.
0 komentar:
Posting Komentar