Home »
» Mengapa harus dia
Mengapa harus dia
Written By Rosdiandar on Jumat, 11 Desember 2020 | Desember 11, 2020
Rosdiandar
jam sudah menunjukkan pukul 01:20 saatnya seluruh siswa untuk pulang. Namun Angel tidak langsung pulang Karena di panggil oleh ibu Susii.
“Iya ibu kata Sindy katanya ibu memanggil saya?” kataku
“Owww kamu sudah datang ini, ibu dapat undangan untuk mengikuti OSN matematika, dan ibu sudah berpikir panjang yang tepat untuk di ambil itu kamu dan……” ucap ibu sambil membuka buku
“Dan siapa ibu?” kataku kepo.
“Kayaknya si ibu mau mengambil laki-laki kayaknya si Rian”. Ucap ibu sambil menatapku.
“Whattttt”! kataku kaget sambil menutup mulutku.
“Kamu kenapa nak?” kata ibu heran.
“Tidak kok ibu “. Kataku tersipu malu.
Jam sudah menunjukkan pukul 04:48 subuh saatnya aku harus salat, dan melakukan rutinitas seperti biasa sebelum ke sekolah. Ibuku yang setiap hari harus menyiapakan aku sarapan sebelum berangkat kerja, ibuku harus berangkat pagi-pagi betul ke kantor takut macet dan terlambat. Ibuku adalah punggung keluarga di rumahku Ayahku meninggalkan ibuku pada saat aku masih di dalam kandungan, namun ibuku tidak pernah pantang semangat untuk menjalani hidupnya, aku sangat menyanyagi ibuku.
***
Krikkkkk-krikkkkk bel tanda masuk berbunyi saatnya seluruh siswa untuk masuk ke kelas masing-masing. Namun, aku tidak masuk karena di sarankan untuk belajar khusus di ruangan lab. Angel dengan wajah dia yang begitu sempurna sudah melihat Rian bersama dengan ibu Susi telah belajar, aku merasa sangat malu karena baru pertama kali belajar aku sudah tidak di siplin.
Hari demi hari aku jalani di ruang lab bersama dengan Rian namun, Rian tetap saja dingin. Pada suatu hari saya tidak masuk sekolah di karenakan ibuku sedang sakit dan harus di rawat inap di rumah sakit. Pada saat itu Rian menelpon aku bertanya tentang kemana aku pergi dan apa sebabnya. Dan pada saat itu aku merasa hal yang berbeda dari Rian, di otak ku selalu muncul pertanyaan mengapa dan mengapa.
“Assalamualaikum Angel.” Kata Rian
“Waalaikum salam ya siapa?” ucap ku sambil mencari sumber suara tersebut.
“Bagaimana keadaan ibu kamu?” ucap Rian
“Eyy Rian ibuku masih drop kata dokter tadi ibuku kacapean.” Kataku
“Owhh semoga ibumu cepat sembuh yaa, ini kenalin Ayah saya.” Kata Rian dengan begitu tulus.
“Nama saya Angel om.” Ucapku sambil menyalami Ayah Rian.
“Senang bertemu dengan kamu nak.” K ata Ayah Rian, namun di dalam hati Ayah Rian berkata ada sesuatu yang aneh dengan anak ini, aku merasakan ada ikatan batin yang begitu kuat dengan anak ini senyumanyajuga begitu persis dengan Citra (istriku ) dulu , tapi mungkin itu hanya kebetulan.
“Ayah kenapa Ayahhhhh Ayahhhhh hellowwww” ucap Rian sambil melambaikan tanganya di depan mata Ayahnya.
“Ayah tidak apa-apa kok Ayah Cuma kagum dengan gadis cantik ini.” Ucap Ayah Rian sambil tersenyum.
“Om bisa aja deee.” Kataku malu.
***
Tiba saatnya aku dan Rian berkompetisi untuk membawa nama baik sekolah SMAN 4 SEMARANG. Rian dengan wajanya yang begitu gagah sangat siap untuk mengikuti OSN ini dan sesekali Rian bertanya kepada aku apakah kamu sudah siap kita pasti bisa menang. Aku hanya tersenyum tak bisa berkata-kata lagi pikiranku campur aduk.
Saatnya perlombaan di mulai kami dan sekolah-sekolah lain sudah duduk di kursi masing-masing sambim memengang pulpen dan beberapa kerja jawaban. Tiba-tiba Rian dengan sikap dinginya memengang tanganku dia menyakinkan aku, bahwa ak harus siap. Satu-persatu soal di sebutkan oleh panitia dan kami langsung mencakarnya dan sekolah mana yang lebih cepat menjawab soal harus memencet tombol yang da di meja masing-masing. Rian tak pernah berhenti mencakar soal, Rian hanya menyuruhku untuk menungggu soal berikutnya untuk aku jawab.
Akhirnya perlombaan pun selesai, kami seluruh peserta di suruh untuk beristirahat sambil menunggu hasil pengumuman. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya hasil pun di umumkan dan teryata kami mendapatkan juara ke 2, aku merasa sangat kecewa namun, di sisi lain Rian merasa bangga karena bagi dia mau juara 1 atau 2 setidaknya sudah usaha apalagi kita kita sudah mewakili provinsi
***
Hari begitu sangat panas, aku sedang mengerjakan pekerjaan rumahku sambil menikmati secangkir es teh dengan kue bolu. Namun tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu dan akulangsung bergengas untuk membukakan pintu aku begitu terkaget teryata seorang lelaki dan teryata itu adalah Ayah Rian.
“Waalaikum salam, bapakk.” Ucapku kaget.
“Iya nak saya bapaknya Rian”. Ucap Ayahnya Rian sambil tersenyum.
“Hehehehe om silahkan masuk, tapi ibuku sedang tidak ada om, ibuku masih di kantor”. Ucapku
“Ibumu sedang ke mana nak?” kata Ayah Rian.
“Ibuku masih di kantor om, biasa Ibuku memang jam segini belum pulang, palingan Ibuku datang sekitar sejam lagi”. Ucapku menjelaskan.
Apakah ini benar-benar anak Citra, terlihat dari senyumanyabegitu mirip dengan Citra. Kata Ayah Rian di dalam benanya.
Setelah beberapa menit berbincang-bincang tentang banyak hal, akhirnya Ibuku datang dengan membawa kue dan beberapa cemilan untukku.
“Ibuuuu” ucapku berteriak dan membuat Ibuku dari kejauhan tersenyum.
“Om ini ibu aku, cantikk kan om hehehe” kataku
Ya Allah apakah itu benar-benar Citra istriku, apakah diaa yang dulu aku tinggali demi pekerjaan ku. Kata Ayah Rian di dalam hatinya dan pikirannya begitu kacau dia tidak tahu apa yang harus ia katakana di depan Citra.
“Hellooo om kenapa sii selalu saja melamun tidak di rumah sakit, tidak di rumahku om hobynya melamunnyaaa. Kataku bercanda.
“Angellll kamuboleh masuk ngak nak” kata Ibuku
“Sip ibu.” Kataku sambil hormat.
“Kamu kenapa datang ke sini, aku dan Angel sudah bahagia tanpa anda. Kata ibu Citra sambil menunjuk ke arah Ayah Rian.
“Maaf mungkin aku datang ke sini di saat tidak tepat di saat kalian berdua sudah bahagia, aku datang ke sini mau minta maaf pada kalian, aku bukannya ingin meninggalkan kamu tapi aku harus memilih untuk bekerja. Kata Ayah Rian menjelaskan.
“Tak usah banyak alasan sekrang kamu pergi aja, dan ingat tak ada kata maaf untukmuu. Ucap ibu Citra sambil mendorong.
***
Hari ini adalah hari libur dan aku hanya tinggal di rumah sambil memainkan hp ku. Namun tiba-tiba ada chat yang masuk setelah aku melihatnya ternyata itu chat dari Rian, Rian mengajakku berjalan-jalan di suatu mall, lantas aku langsung menjwabnya IYA tanpa harus meminta izin dulu dengan ibu. Setelah aku meminta izin teryata ibuku mengizinkanku asalkan tidak sampai magrib. Dan aku langsung bersiap-siap untuk pergi dan tak lupa aku meminta uang dulu.
Setelah lama di perjalanan yang begitu panas akhirnya aku sampai dan teryata Rian sudah menungguku di tempat penjual es. Dan aku langsung menghampirinya. Aku dan Rian langsung berjalan-jalan mengelilingi mall, dan kami memutuskan makan di suatu restoran namun aku kaget mengapa banyak bunga dan hanya ada kami berdua. Pikiranku begitu kacau, kerigatku mulai bercucuran apalagi Rian memengang tanganku dan menarikku untuk masuk.
“Angel, pertama yang ingin saya ucapkan yaitu saya ingin minta maaf atas sikap saya begitu dingin kepada kamu. Namun di balik itu semua mungkin itu cara aku untuk mencintaimu”. Ucap Rian sambil jongkok di hadapan Angel.
“Maaf Rian maksud kamu apa?” kataku dengan kerigat yang bercucuran di pipiku.
“Aku mencintaimu Angel”. Ucap Rian dengan begitu percaya diri.
Aku tidak bisa berkata-kata lagi, pikiranku begitu kacau, apakah aku tidak sedang bermimpi, aku terus bertanya-tanya dalam benaku aku belum percaya atas apa yang tadi Rian katakana kepadaku.
“Helllooo are you okey?” ucap Rian
“Its okey.” Kataku dengan tersenyum.
“Aku mencintaimu Angel, dan sekarang pertanyaanku apakah kau juga mencintaiku?” ucap Rian.
“Iy.”kataku.
“Alhamdulillah teryata cintaku selama ini tidak bertepuk sebalah tangan” ucap Rian menatapku sambil mengedipkan mata kirinya.
“Hehehehehe sama.”ucapku sambil tertawa.
***
Aku sedang menikmati secangkir teh hangat di teras rumahku tiba-tiba Rian datang dengan membawa bunga dan beberapa cemilan kesukaanku. Namun pada saat itu ibuku ada di rumah karena pada waktu itu ibuku sedang cuti, dan pada saat ibuku melihat Rian datang ke rumah ibuku mengusir Rian dan aku tidak tahu sebabnya apa, danibu berpesan kepadaku jangan pernah kau berhubungan dengan cowok itu titikk, ingat Angel jangan kebantah ibu.
Setelah kejadian pada hari itu aku dan Rian tidak pernah lagi saling chatingan, bahkan kalau di sekolah bertatapan muka pun sudah jarang bahkan bisa di katakan tidak pernah. Namun, aku merasa heran mengapa ibuku melarangku untuk berhubungan khusus dengan Rian. Di pikiranku tiba-tiba muncul mungkin ada hubunganya dengan ayah Rian waktu itu datang ke rumah, aku sudah yakin pasti ada hubunganya dengan itu. Sepulang sekolah aku langsung ke rumah Rian untuk bertemu dengan Ayah Rian dan menanyakan ada hubungan apa dia dengan ibuku. Setelah aku bertanya tetang itu tiba-tiba Ayah Rian menagis dan aku semakin curiga.
“Om kenapa? Maaf om aku kesini tidak bermaksud apa-apa kok om .” ucapku
“Sebenarnya nak ibumu itu adalah istri om yang dulu om tinggalkan dulu.” Kata Ayah Rian sambil menagis dan Rian begitu sok mendengar hal itu.
“Jadiii om adalah Ayah aku dan Rian adalah saudara kandungku? Mengapa om dan ibuku merahasiankan hal ini, mengapa, aku harus bicara sama ibu sekarang.” Kataku penuh emosi
***
“Ibuuuu, ibuuuuu, ibuuu buka pintunya.” Kataku sambil mengetuk pintu dengan keras.
“Ada apa Angel? Dan megapa kamu menagis dan mengapa mereka ada.” Kata ibuku sambil menunjuk kearah Rian dan Ayah Rian
“Ibuuu tidak usah banyak basa-basi ,apa benar mereka adalah keluarga kita lebih tepatnya Ayahku dan saudaraku?” ucapku sambil menagis.
“Mungkin ini memang saatnya ibu menjeaskan ini semua. Ya Angel memang om ini adalah Ayah kamu dan Rian adalah kakak kamu. Sekarang kamu sudah tau kan maka dari itu ibu melarang kalian untuk berhubungan khusus.” Ucap ibuku sambil menagis dan tiba-tiba memelukku.
“Ibuuuuu mengapa harus mereka keluarga kita, mengapa ibuuu, dan di saat kami berdua sedang jatuh cinta, mengapa?” kataku sambil menagis
“Mungkin ini sudah takdir kalian berdua kalian berdua harus bisa menerima kenyataan.” Kata Ayah Rian
“Iya nak mungkin ini sudah jalan kalan berdua ,maafkan ibu dan Ayah kalian karena kami kalian berdua jadi begini maafkan kami juga karena kami telah memisahkan kalian dari kedua orang tua kalian, sekali lagi maafkan Ayah dan Ibu.” Ucap ibu sambil memelukkku dan Rian.
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar