Thrown Away?
Oleh Annisa Fauziah
Kala malam itu begitu terang, yang berhias dengan
bulan dan taburan bintang yang meramaikan suasana malam hari ini. Begitu
bahagianya langit malam itu. Tapi tidak dengan gadis berusia 16 tahun itu yang
sedang duduk di samping jendela kamarnya sambil menatap kosong kearah langit
yang diisi cahaya taburan bintang tersebut. “Dimana
mereka? Apa mereka masih mengingat aku? Tidakkah sesekali mereka berpikir
menjemputku? Apa mereka tidak merindukanku?” itulah yang ada di pikiran
gadis itu saat ini.
Gadis
tersebut adalah Hadizah putri, kerap di sapa Diza ia merupakan gadis cantik dan
sederhana yang tinggal di pedesaan kecil bersama kedua orang tua angkatnya.
Saat Diza masih berumur 1 tahun, Ibu kandung Diza meninggalkannya ke seorang
pedagang sayur di pasar 15 tahun lalu, dan berjanji akan mengambilnya kembali,
dan pernyataan itulah yang membuat gadis itu selalu memenuhi pikirannya dengan
pertanyaan-pertanyaan kapan mereka datang.
Malam
itu bukan awal maupun akhir Diza duduk di dekat jendela kamarnya untuk berkelahi
dengan pikirannya sendiri, hampir setiap hari Diza melakukannya. Ibunya pun
merasa kasihan dengan Diza yang sudah dia anggap seperti putri kandungnya,
karena kehadiran Diza ia bisa merasakan mempunyai anak, setelah menikah ia tak
kunjung dikaruniai anak, dan Diza hadir di dalam kehidupannya. Kini Diza hanya
bisa menunggu dan terus menunggu orang tuanya walaupun dia tidak tahu kapan
mereka datang, entah sampai kapan Diza akan terus menunggunya. Sempat terlintas
pula di pikiran gadis itu “apakah aku dibuang?”, tetapi dia
selalu berusaha menepis pikiran buruknya itu dan berusaha untuk sabar dan
menunggu mereka.
0 komentar:
Posting Komentar