oleh : Asilah NM
' maaf ' kata itu tak kunjung hilang dari fikiranku. entah sudah keberapa kalinya ia mengucapkan kata maaf, seakan-akan kata itu begitu mudah diucapkan. Terima kasih dan Maaf, itulah kata yang begitu sulit orang orang ucapkan. tapi berbeda dengannya. seakan tak ada rasa malu sedikitpun untuk mengucapkan kata itu. belakangan ini, aku selalu bertemu dengannya. karena urusan pekerjaan tentunya. ia menjadi klien di perusahaan ku. dan satu fakta dia adalah Mantan pertamaku di sekolah dulu. itulah mengapa ia selalu mengucapkan kata maaf kepadaku, seakan mengajak untuk bisa kembali bersama lagi. tapi itu tak mengubah niatku untuk tetap kuat dengan godaan seperti itu. perlakuannya kala itu benar-benar membuatku hancur. tak lagi ingin kenal akan nama cinta yang begitu tulus katanya. seakan akan semuanya telah mati rasa di hidupku. terutama perkara hati. setelah berpisah dengannya, aku lebih memfokuskan diri ke arah hal hal yang lebih penting. misalnya membahagiakan orangtau serta diriku.
flashback on.
"kamu kenapasih ga pernah ngertiin aku? dikit dikit marah, dikit dikit ga mood. mau kamu sebenarnya apa sih?" ucap erfan seakan membentakku. seketika air mataku terguyur begitu saja. "tuhkan cengeng lagi. aku cuman mau sedikit kebebasan sayang. kamu jangan ngekang aku terus. yang jelas aku gak mainin kamu. aku serius sayang sama kamu. jadi tolong ngertiin. tolong support buat hobiku." ucap Erfan kemudian memelukku. lagi-lagi aku terbawa suasana. bagaimana tidak, aku seorang gadis yang begitu baperan. sedikit dikit negative thingking. sedikit sedikit ga mood-an. seperti itulah aku. hingga suatu ketika, hal yang tak kuinginkan terjadi. sebuah pesan masuk di hanphoneku. terlihat sebuah foto yang terdapat sepasang pria dan wanita tengah asik bermain handphone bersama. tak salah lagi mereka pasti sedang bermain game bersama. ia adalah Erfan kekasihku, dan seorang gadis yang wajahnya saja tak kukenali. amarahku kian memuncak. ini sudah sekian kalinya erfan membuatku lagi-lagi tak ingin percaya dengan semua ucapan manis yang ia katakan. seakan ia membuat ku kecewa. dan tak ingin lagi bersamanya. sudah terlihat jelas, ia begitu tertawa bahagia di dalam foto itu bersama gadis lain yang jelas jelas bukan diriku.
'aku mau kita putussss'
'tapi aku masih sayang sama kamu. kamu jangan asal percaya yah di foto itu. itu cuma temen mabar ku doang'
'aku masih sayang sama kamu'
'aku masih cinta sama kamu'
will,,,wilonaaaa
waktu menunjukkan pukul 03.15 pagi. aku terbangun dari tidurku, karena mimpi itu. sudah hampir seminggu mimpi itu terulang terus menerus. pagi kembali datang dihariku. begitu bersyukur karena masih bisa merasakan nikmat hidup di dunia. kujalani pagiku seperti biasanya. sarapan, siap siap, kemudian menuju kantor. sialnya, aku harus bertemu lagi dengan pria brengsek itu.lagi dan lagi. ketika tiba di kantor, kami berpapasan. jangankan bertutur sapa, melihatnya saja aku begitu ogah. ia selalu betingkah sok asik kalau kami bertemu. seakan akan tak ada yang pernah terjadi. hingga suatu hari tiba. hari itu dimana ulang tahun ke 24 ku yang dirayakan oleh staf staf kantorku. Erfan juga hadir. 8 tahun yang lalu ia juga sempat merayakan hari yang sama untukku. tepatnya pada umur ke 16 ku. arggh, lupakan. kembali ke topik. Happy Birthday to you, Happy birthday to you, Happy birthday aurora, semoga panjang umur. seorang pria berjalan kearahku sembari memegang kue dan menyanyikan lagu tadi. siapalagi kalau bukan Erfan. aku menghembuskan nafas kesal. kenapa harus dia. membuat ulang tahunku tahun ini jadi lebih tak berguna. Erfan menaruh kue itu diatas meja, kemudian menarikku ke taman dekat kantor. "ra, aku mau bicara serius ama kamu. aku mohon kamu dengerin aja dulu. jangan ngebantah. eh sini duduk." ucapnya "aku sekarang dengerin aku. aku mau kamu cerna kata kata aku dengan baik. jangan ngebantah apalagi. huftttt, jadi sebenarnyaaa aku masih sayang sama kamu," "apaanss" ucap Aurora terhenti karena jari telunjuk erfan memberi isyarat seakan jangan bersuara. "aku serius masih sayang sama kamu. 8 tahun ini aku merasa kalau aku emang ga bisa pisah dari kamu. ga bisa kalau ga liat kamu." lanjut Erfan. ia menceritakan semua tentang apa yang ia rasakan. tak cukup kata untuk mengungkapkan dan menulisnya. "kamu mau kan nikah sama aku?" ucap Erfan yang seketika membuat tubuh Aurora mematung. ada rasa bahagia dan gelisah yang sekarang ia rasakan. di satu sisi ia jungat masih mencintai erfan. namun di sisi lain, ia takut kalau ujungnya Erfan akan sepeerti dulu. " setiap orang bisa berubah Ra, kamu jangan tutup hati kamu terus. coba kamu biarkan hatimu yang berbicara. biarkan ia bebas" ucap Erfan. "beri aku waktu untuk berfikir fan."
0 komentar:
Posting Komentar